Tahukah kamu apa yang digunakan orang
pada zaman dahulu untuk mengetahui waktu? Sebelum ada jam digital atau
analog, orang zaman dulu menggunakan jam matahari untuk mengetahui
waktu. Apa itu jam matahari? Jam matahari adalah sebuah perangkat yang
menunjukkan waktu berdasarkan letak bayangan matahari. Pernahkan kamu
melihat jam matahari? Bahkan dengan ukuran yang sangat amat besar? Tidak
usah jauh jauh. Di Bandung, di kota Parahiyangan tepatnya terdapat jam
matahari atau sundial dengan ukuran raksasa. Sundial ini tersedia dalam
bentuk vertikal maupun horizontal.Tempat ini adalah Pusat Peraga Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi (Puspa IPTEK), Kota Baru Parahyangan, Bandung.
Di tempat ini terdapat sundial terbesar di Indonesia. Bahkan sundial
ini telah mendapatkan rekor MURI, sebagai sundial terbesar di Indonesia.
Selain itu, terdapat banyak alat peraga yang berdasarkan konsep science
yang dikemas dengan teknologi.
Di tempat ini, kita bisa belajar
sekaligus bermain. Melalui jam matahari misalnya, kita dapat belajar
tentang tata surya. Selain jam matahari, Puspa IPTEK juga menyajikan
aneka peragaan ilmiah dengan gaya yang menarik, jauh dari kesan
membosankan yang selama ini jadi gambaran belajar ilmu sains, seperti
fisika, kimia, dan biologi. Beberapa peragaan yang menarik antara lain
baskom air mancur yang menghasilkan “air menari” bila dipukul, sepeda
gantung, bangosong untuk mempelajari ilmu fisika mengenai bunyi,
pengukur arus listrik pada tubuh manusia, uji konsentrasi dengan kursi
berpaku, dan sumur gravitasi. Semua ini merupakan beberapa koleksi alat
peraga yang dipamerkan dari 120 jenis alat peraga sains koleksi Puspa
IPTEK.
Di Puspa IPTEK ini, pengunjung bisa
menggunakan setiap wahana science yang ada disini. Di masing-masing alat
peraga terdapat petunjuk penggunaan. Salah satu hal yang menarik di
puspa IPTEk ini adalah adanya sepeda yang bisa melayang diatas seutas
tali di ketinggian lebih dari 5 meter. Ketika duduk di bangku SMP, saya
pernah mengunjungi tempat ini. Akan tetapi saya tidak berani untuk
mencoba sepeda layang.hehe. Tetapi, saya pernah mencoba suatu alat
peraga yang membuat badan kita kelihatan. Dan yang kelihatan hanyalah
bagian kepala. Alat peraga ini menggunakan konsep fisika cermin.
Pokoknya tidak akan bosen deh belajar sambil bermain di tempat ini
Percobaan sains lainnya yang layak dicoba
adalah Terapan Ilmu Gelombang Suara. Caranya dua orang duduk dengan
dipisahkan lempengan bulat berwarna kuning dan merah. Dengan hanya
menggunakan alat lempengan tersebut, komunikasi antara dua orang pada
jarak tertentu dapat terdengar tanpa bantuan kabel atau alat elektronik
yang lain. Pokoknya seru deh main di Puspa IPTEK Bandung. Sains itu
asyik, dan kita bisa bermain sambil belajar di Puspa IPTEK Bandung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar